Dia Inspirasiku
Dia adalah orang yang paling sempurna di
bumi ini, walaupun tidak ada yang sempurna di bumi ini. Dia bagaikan super
hero yang siap untuk menolong kami, dia tidak mengenal lelah dalam membantu
dan dia juga tidak lelah untuk memperjuangkan kami. Apapun akan dia perjuangan
demi kami, walaupun aku tahu bahwa perjuangannya itu tidak mudah. Banyak hal
yang aku lihat darinya dan aku ingin meniru hal tersebut.
Banyak orang yang berpendapat bahwa itu
memang sudah kewajibannya. Tapi apakah kita sadar bahwa kewajibannya itu sulit,
tidak mudah untuk menjadi seperti dirinya. Aku tahu kalau dia berjuang dengan
keras, menutupi segala kekurangannya dengan apa yang dia bisa dan aku bangga
atas apa yang dia lakukan.
Dia adalah super heroku, dia bisa
berubah menjadi apa yang aku inginkan walaupun dengan bentuk yang tidak
sempurna. Tanpa ingin diberi balasan, dia selalu menemaniku walaupun aku sering
beranggapan bahwa dia tidak selalu ada di sampingku. Aku inget beberapa hal
yang dia lakukan padaku dan sekarang aku baru
mengerti bahwa dia sedang memberikan sebuah pelajaran bagiku, hal kecil
yang dia lakukan seperti mengantarkan aku ke sekolah, menjemputku di sekolah,
merawatku ketika aku sakit, melarang aku ketika aku ingin bermain diwaktu
hujan, melarangku makan ice cream, mengajarkan aku bermain sepeda,
mengajarkan aku ketika aku tidak mengerti dengan tugas sekolahku, dan dia tidak
pernah memarahiku dengan nilai raportku yang buruk. Karena dia mengerti aku,
mengerti kalau kemampuanku sebatas itu.
Aku ingat ketika aku lebih memilih
makanan yang lain dibandingkan makanan yang sudah ada dihadapanku. Dia berkata
kepadaku untuk memakan makanan yang sudah ada, banyak orang di luar sana yang
belum jelas dan tidak bisa makan seperti kita. Aku marah dengan apa yang dia
katakan, karena sebenarnya dia bisa memberikan apa yang aku inginkan. Tapi lama
kelamaan aku mulai mengerti bahwa dia sedang mengajariku bagaimana cara kita
bersyukur atas nikmat yang telah di berikan oleh Allah. Tidak harus makan makanan
yang kita inginkan karena suatu saat nanti, bisa jadi kita tidak bisa
mendapatkannya kembali.
Aku sangat ingin menjadi seperti dia,
ingin selalu mengerti tanpa dirinya harus dimengerti oleh orang lain, tidak
menuntut dengan orang lain atas apa yang kita inginkan dan selalu menjadi diri
sendiri. Percaya bahwa kita bisa, bisa melakukan semua hal bila kita berusaha
dan berdo’a. Mengajariku untuk mencoba, daripada diam tanpa melakukan sesuatu,
memberikan aku contoh agara aku dapat di contoh oleh orang lain. Tidak
berlarut-larut dalam kesedihan dan penyesalan ketika kita gagal dalam suatu
hal. Semuanya terlihat jelas ketika aku sudah beranjak besar. Dia adalah orang
terpenting dihidupku dan aku berjanji, suatu saat nanti aku akan membuatnya
tersenyum karena aku. Dia itu adalah bapakku.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.